Donggala, || (10/02/2023)

Bertempat di ruang Media Center Pengadilan Agama Donggala menggelar Rapat Persiapan Pelaksanaan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tahun 2023 yang dihadiri oleh Ketua Pengadilan Agama Donggala Ribeham, S.Ag , Wakil Ketua, Panitera, Sekretaris, Pejabat Fungsional, Pejabat Struktural, Karyawan/Karyawati serta Pegawai PPNPN Pengadilan Agama Donggala.

Reformasi birokrasi telah memasuki fase akhir dari rangkaian periode reformasi birokrasi 2010-2024, sesuai Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi bahwa terdapat 3 fase pelaksanaan mulai tahun 2010-2014, 2015-2019, dan 2020-2024. Pada fase akhir ini road map reformasi birokrasi membahas tentang bagaimana pemerintah ingin mewujudkan pemerintah berkelas dunia, sasaran reformasi birokrasi diarahkan pada tiga kondisi yaitu birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel, dan pelayanan publik yang prima.

Demi mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi, Pengadilan Agama Donggala bertekat dan bersinergi dalam pelaksanaan ZI di tahun 2023 ini Sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi yang disertai dengan Surat Keputusan Bersama dengan lima pimpinan tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.

Rapat ini membahas persiapan dalam pelaksanaan ZI terkai pemenuhan dokumen pada aplikasi PMPZI dan Visi, Misi, serta Moto Pelayanan Pengadilan Agama Donggala

Ketua Pengadilan Agama Donggala Ribeham, S.Ag dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu yang menjadi perhatian sehubungan dengan pemenuhan dokumen adalah Visi, Misi dan Moto Pelayanan. Beliau menjelaskan bahwa Visi, Misi dan Moto Pelayanan Pengadilan Agama Donggala saat ini sudah tidak sesuai. Moto sebaiknya mencerminkan karakter dari daerah itu sendiri atau memiliki muatan lokal yang tentunya makna yang terkandung pada moto mencerminkan pelayanan yang disajikan. Tutup Beliau.

Wakil Ketua Pengadilan Agama Donggala A. Riza Suaidi, S.Ag., M.H.I. (Ketua Tim ZI) merespon dari apa yang di sampaikan Ketua Pengadilan Agama Donggala dan langsung memberikan kesempatan kepada peserta rapat yang hadir untuk memberikan gagasan dan masukan-masukan sesuai dengan karakter daerah atau memiliki muatan lokal. Dengan antusias peserta rapat memberikan gagasan dan masukan-masukan yang mengerucut pada satu kata NABELO (Nyaman, Akuntabel, Bersinergi, Efektif-efisien, Legal dan Optimis) dalam Bahasa kaili atau Bahasa lokal yang artinya “baik” (tidak buruk, tidak rusak).

Pada Akhir sesi rapat Ketua Tim ZI A. Riza Suaidi, S.Ag., M.H.I. mengharapkan pelaksanaan rapat ZI dilaksanakan minimal setiap bulan dan setiap pokja mulai mengerjakan dan pemenuhan eviden. Lanjut beliau mengharapkan masing masing ketua kelompok kerja untuk mulai mempelajari dan mengumpulkan dokumen yang akan di upload dalam aplikasi PPMZI. (Tim IT PA Dgl).